Makassar Tidak Rantasa: Sebuah Pintu Menuju Kota Dunia yang Bersih dan Sehat



 Makassar Tidak Rantasa, adalah sebuah slogan yang begitu menyita perhatian saya selaku warga Jogja yang tinggal di Makassar. Slogan itu bergema di setiap dinding kota dan perumahan. Ditulis dengan gaya mural menarik perhatian.

Tidak hanya itu, pemandangan mobil box besar bertuliskan Tangkasaki juga selalu menghiasi jalan raya di sekitar perumahan saya. Tangkasaki merupakan kependekan dari Truk Angkutan Sampah Kita. Dalam bahasa Makassar, Tangkasaki berarti Bersihkan.

Tangkasaki menjadi penunjang utama program Makassar Tidak Rantasa (MTR). Mobil ini dilengkapi lampu sirene dan sound system untuk menjadi alat sosialisasi dan edukasi masyarakat tentang kesadaran menjaga kebersihan lingkungannya. 

Sejak abad ke 16, Makassar telah menjadi pusat perdagangan di wilayah Indonesia Timur dan perlahan menjadi salah satu kota terbesar di Asia Tenggara. Bahkan pemerintah kota Makassar pernah mendapatkan penghargaan tingkat nasional dalam pertumbuhan ekonomi kreatif, yaitu Anugerah Baksyacaraka pada Juni 2014 silam. Dalam situs resmi kota Makassar, disebutkan bahwa kota Makassar dalam rentang tahun 2014-2019 mempunyai visi mewujudkan kota dunia, nyaman untuk semua. Dengan beragam turunan program, diharapkan Makassar sebagai kota dunia yang bersih,sehat dan nyaman bisa menjadi nyata.

Menilik program Makassar Tidak Rantasa

Secara bahasa, rantasa bermakna kotor atau jorok. Sehingga tidak rantasa bermakna Makassar tidak kotor. Secara sosiologis Walikota dan Wakil Walikota Makassar menggunakan bahasa tidak rantasa untuk membangkitkan budaya Siri’ Na Pacce warga Bugis Makassar yang bermakna budaya rasa malu jika tidak berhasil, dalam hal ini tidak berhasil menjaga kebersihan dan kesehatan kotanya. 

Slogan ini merupakan salah satu pilar dasar mewujudkaan Makassar kota dunia dalam bidang kebersihan dan kesehatan. Slogan ini massif didengung-dengungkan agar tercipta kesadaran atau awareness untuk membuat lingkungan di Makassar menjadi lebih bersih dan sehat. Dideklarasikan oleh Walikota Makassar pada acara akbar A’bbulo Sibatang Lompoa yang dilaksanakan di Gedung Celebes Conventin Center (CCC) 15 Juni 2014, program ini menjadi salah satu program unggulan pemerintah kota Makassar. 

Dalam beberapa diskusi dan pidato yang disampaikan Walikota Makassar di depan masyarakat mengatakan bahwa rantasa dapat diartikan secara luas, tidak hanya diartikan sebagai sampah yang berserakan, tetapi juga dimaksudkan dalam hal membersihkan perilaku kotor korupsi, penyuapan di instansi pemerintah sehingga good governance dapat terealisasi. 

Dalam mendukung pelaksanaan Gerakan Makassar Tidak Rantasa, Pemerintah Kota juga menggunakan jargon yang dapat membantu tercapainya Gerakan Makassar Tidak Rantasa. Jargon yang digunakan adalah LISA (Lihat Sampah Ambil), MABELO (Makassar Bersih Lorong), MABASA (Makassar Bebas Sampah) dan Aku Dan Sekolahku Tidak Rantasa.
Di kelurahan Minasa Upa sendiri telah di canangkan beragam program turunan dari Makassar tidak rantasa ini, diantaranya:
1. LongSet (lorong sehat)
2. LongGar (lorong garden)
3. LaBu (lansia bugar)
4. PakTanRong (kelompok tani rong) 

Semua program di atas berhulu pada program Makassar Tidak Rantasa, dan berhilir pada tercapainya kota yang bersih dan sehat bagi warganya.

Merajut tali kerjasama dengan PT Astra International Tbk.

Pemerintah kota Makassar tentu sadar bahwa program Makassar Tidak Rantasa atau MTR perlu mendapat dukungan dari seluruh lapisan masyarakat. Termasuk pihak swasta. Program corporate social responsibility atau CSR perusahaan swasta bisa menjadi pintu masuk untuk mensukseskan gerakan ini. PT Astra International Tbk sendiri memiliki beberapa program CSR yang mendukung program Makassar Tidak Rantasa. Sebut saja Kampung Berseri ( Bersih, Sehat, Cerdas, dan Produktif) Astra (KBA) yang tersebar di 17 propinsi di Indonesia. Di Makassar, Kampung Berseri Astra terletak ke kecamatan Rappocini. Program KBA ini mempunyai 4 pilar utama yaitu kesehatan, pendidikan, lingkungan dan kewirausahaan. Di sini saya akan lebih fokus dalam pengelolaan sampah yang diinisiasi oleh Astra melalui KBA-nya. Hal tersebut dikarenakan kebersihan merupakan fondasi utama kesehatan warganya.

Bank Sampah Agang Ta’, wujud nyata kepedulian Astra

Pemerintah kota Makasar sadar sepenuhnya bahwa budaya mengembalikan sampah pada tempatnya belum menjadi sebuah gerakan budaya warganya. Dilansir dari situs berita online liputan6.com, kota berpenduduk sekitar 1,5 juta jiwa ini menghasilkan 700-800 ton sampah per hari. Masalah sampah menjadi semakin pelik ketika Makassar hanya memiliki satu lokasi pembuangan akhir di Taman Pembuangan Akhir Tamangapa.

Sampah, sejatinya bila dikelola dengan benar akan mampu menghasilkan berkah bagi kita. Sampah organik misalnya, bisa diubah menjadi kompos yang sangat bermanfaat bagi kesuburan tanaman kita. Tanaman yang menghasilkan gas oksigen mampu membuat udara di sekitar kita menjadi bersih dan sehat. Tanaman obat keluarga kita pun menjadi subur. Lorong garden menjadi lebih lebat nan rimbun.

Sedangkan sampah anorganik bisa didaur ulang dan dijual di bank sampah besutan Astra di Kampung Berseri Astra.

Bank sampah Agang Ta’ binaan PT Astra International Tbk ini berlokasi di RT 002-RW 001, Kelurahan Rappocini, Makassar. Kehadiran bank sampah ini atas inisiasi dari program Kampung Berseri Astra (KBA) yang diwujudkan oleh Astra International Tbk yang berafiliasi (affiliated company atau Affco) dengan sejumlah grup usahanya di Makassar. KBA merupakan salah satu bagian coorporate social responsibility Astra yang meliputi empat pilar utama yaitu Lingkungan (bersih), Kesehatan (sehat), Pendidikan (cerdas), dan Pemberdayaan Ekonomi (produktif).

Kelurahan Rappocini dipilih karena keempat pilar tersebut sudah terpenuhi. Diantaranya bank sampah dan lorong garden, posyandu, pendidikan anak usia dini (PAUD). Juga usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) seperti pengrajin rotan. Sejak kehadiran program Astra pada Februari 2016 silam ini, banyak perubahan yang terjadi di pemukiman warga. Hal ini memberikan manfaat besar utamanya warga yang bermukim di lorong. Jika sebelum adanya program ini, pemukiman Rappocini dikenal dengan kawasan rawan keamanan dan tidak tertata. Kini, semuanya berubah bahkan menjadi pemukiman percontohan beberapa kelurahan lain di Makassar. Rappocini merupakan salah satu kampung yang warganya memiliki keinginan besar untuk berubah dan menjalankan program KBA dengan baik.

Perubahan yang sangat terlihat setelah program KBA dijalankan adalah berubahnya pola hidup warga masyarakat Rappocini yang tidak lagi pasif, tapi semakin aktif dan dinamis. Hal itu didukung dengan hadirnya beberapa program binaan dari anak perusahaan Astra, seperti dihadirkannya binaan lorong UMKM pembuatan kerajinan rotan, edukasi pola hidup sehat hingga mendorong terbukanya peluang lapangan kerja baru bagi warga, khususnya bagi ibu-ibu dan anak-anak dengan dihadirkannya Bank Sampah Agang Ta’. Bank sampah ini dirasa sangat besar manfaatnya, tak hanya mendorong masyarakat menerapkan pola hidup bersih dengan tidak membuang sampah sembarangan. Tapi juga membuka peluang memperoleh pendapatan baru dengan mengepul sampah bekas untuk dijual, hingga didaur ulang menjadi cenderamata yang bermanfaat.

Kerjasama yang dijalin antara PT Astra International Tbk dengan pemerintah kota Makassar ini berbuah manis, warga mulai terbiasa memilah sampah basah dan kering, menerapkan Lisa atau Lihat Sampah Ambil, dikumpulkan lalu ditimbang untuk menghasilkan uang di bank sampah besutan Astra ini. Saat ini bank sampah tersebut telah memiliki 196 nasabah dan setiap hari Sabtu terdapat 20 orang nasabah datang menimbang sampah mereka. Kebanyakan nasabah ini menabung uang hasil sampah mereka. Jika sudah bersaldo Rp.100.000-Rp.500.000, nasabah baru akan mengambil uang tabungan tersebut guna memenuhi kebutuhan sehari hari.

Bank sampah ini sebenarnya telah ada sejak tahun 2014 yang lalu, tapi kinerjanya kurang maksimal. Kehadiran KBA membawa angin segar bagi warga untuk menghidupkan kembali bank sampah mereka. Terbukti, setelah Astra Masuk pada 2015 melalui unit bisnis Astragraphia yang membantu memperbaiki bangunannya yang dulunya kumuh menjadi lebih tertata, kini bank sampah tersebut menjadi aktif kembali bahkan lebih progresif. Hingga saat ini, Bank Sampah terus beroperasi dengan bantuan pemasaran dan pendampingan pelatihan bagi warga oleh Astra Group. Diharapkan dengan hadirnya Bank Sampah Agang Ta’ di Kampung Berseri Astra mampu meemberikan andil dalam mewujudkan Makassar Tidak Rantasa dan menjadikan makassar kota yang sehat lingkungannya, sehat warganya.

Bersahabat dengan sampah

Kebanyakan dari kita masih menjadikan sampah sebagai barang yang menjijikkan. Jangankan bersahabat dengannya, berinteraksi dengan sampah pun menjadi suatu hal yang dianggap kotor dan jorok. Padahal, jika kita mau melihat sampah atau limbah rumah tangga dari sudut pandang yang lain, kita bisa menemukan kilau berkah di balik sampah. 

Bersahabat dengan sampah haruslah dimulai dari lingkungan terkecil di keluarga kita.
Untuk memulainya, kita bisa melakukan hal- hal sederhana berikut ini:

1.Mulailah bersahabat dengan sampah dengan mengetahui jenis sampah. Pemilahan sampah dapat dilakukan dengan bentuk permainan lempar sampah berdasar kategori antara organic dan anorganic

2.Kita bisa mulai berkreasi dengan menciptakan keranjang sampah sendiri yang menarik dari barang bekas dan tandai dengan simbol warna warni akan jenis sampah. Hal menarik bisa kita lihat dari koleksi foto komunitas Qui Qui Makassar dalam program tahun ini yang mengambil tema benang dan sungai (Bom Benang) di Makassar. Mereka menyulap limbah enceng gondok menjadi keranjang serba guna, termasuk keranjang sampah gaya vintage. Keranjang keranjang tersebut merupakan olahan dari limbah enceng gondok di sungai Sinre’jala. 

Atau kita bisa menyulap kaleng cat ukuran besar menjadi keranjang sampah bernilai rupiah.3. Langkah kreatif lainnya yang bisa dilakukan adalah dengan melibatkan semua anggota keluarga untuk mengelola sampah organik menjadi kompos, yang nantinya bisa digunakan untuk menyuburkan tanaman obat keluarga di lorong garden tempat tinggal kita.

4. Sedangkan sampah anorganik misalnya botol, plastik, dan lain sebagainya bisa disulap menjadi barang daur ulang yang bernilai ekonomis, seperti yang dilakukan ibu ibu komunitas Decolova Makassar dengan daur ulang botol bekasnya yang cantik.

Dengan langkah sederhana yang kreatif dan proaktif dari segenap lapisan masyarakat, kita bisa menjadikan sampah sebagai sahabat. Pengetahuan yang baik akan pengelolaan dan manfaat sampah, pada akhirnya akan menumbuhkan kesadaran untuk ikut menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat sesuai slogan Makassar tidak Rantasa. Potensi ekonomi dari sampah yang masih belum banyak digali, sejatinya cukup menjadi alasan bagi kita untuk selalu mengelola dan bersahabat dengan sang sampah. Saat sampah sudah menjadi sahabat kita, maka Makassar Tidak Rantasa bukan lagi harapan belaka. Predikat kota dunia yang nyaman, bersih dan sehat akan datang dengan sendirinya.

Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog Inspirasi 60 tahun Astra. #Astra60Makassar


Daftar Pustaka:

http://www.astra.co.id

https://www.astra.co.id/CSR/Sustainability-Report

https://www.astra.co.id/Investor-Relations/Annual-Report

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/18184/skripsi%28Novri%20Ardi%20Wiranata%20Nur%29.pdf?sequence=1

https://m.detik.com/news/berita/3184519/pengangkut

https://www.google.co.id/search?q=mobil+tangkasaki+makassar&oq=mobil+tangkasaki+&aqs=chrome.1.69i57j0l2.6545j0j4&client=tablet-android-samsung&sourceid=chrome-mobile&ie=UTF-8#imgrc=Gql4-j6hiPnVCM:

https://www.google.co.id/search?q=gambar+mobil+tangkasaki&oq=gambar+mobil+tangkasaki&aqs=chrome..69i57.7899j0j4&client=tablet-android-samsung&sourceid=chrome-mobile&ie=UTF-8#imgdii=KEWK9WQ-TaaKKM:&imgrc=ZCZ8nsU7zJsQGM:

https://www.makassarkota.go.id/

http://v1.makassarterkini.com/deng-ical-resmikan-kampung-berseri-astra/

https://www.kompasiana.com/arifayani/makassar-kota-dunia-apakah-cuma-mitos_556305c34023bdd0646df028

http://makassar.rakyatku.com/post/intensitas-hujan-tinggi-dkp-makassar-monitoring-paktanrong.html

http://regional.liputan6.com/read/2440317/produksi-sampah-makassar-melonjak-100-daya-tampung-tpa-minim

brightfuture.unilever.co.id/stories/

http://makassarmetro.com/2017/09/05/astra-international-ajak-dp-resmikan-bank-sampah/

http://m.metrotvnews.com/ekonomi/mikro/nbw1QVxK-omzet-bank-sampah-makassar-dibidik-hingga-rp5-miliar

Kampung UKM Digital Bank Sampah Makassar

https://makassar.sindonews.com/read/66/3/astra-group-sulap-rappocini-jadi-kampung-berseri-1508202619

https://www.instagram.com/vee_assagaf

https://www.instagram.com/decolova.makassar

https://www.instagram.com/bombenang

https://www.instagram.com/minni_furnicraft

https://www.instagram.com/fadalays


Post a Comment

0 Comments